MetroKapuas.Com, Sintang, Kalbar – Anggota DPRD Sintang, Billy Welsan mendampingi Ketua DPRD meninjau aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Raya dan Komplek Terminal Tanjung Puri, Selasa sore 19 Juni 2022. Peninjauan itu dilakukan untuk menindaklanjuti audiensi dengan PKL di ruang rapat paripurna.
Anggota Fraksi Gerindra Billy Welsan mengatakan bahwa, terkait relokasi PKL dari deretan dengan Pendopo Bupati Sintang ke Pasar Raya oleh Pemerintah Kabupaten Sintang. Menurutnya belum layak.
Diungkapkannya fasilitas di Pasar Raya yang diperuntukkan buat PKL belum cukup memadai sehingga usulan dan desakan dari para PKL untuk minta pindah kembali ke tempat yang lama perlu perhatian serius dari Pemkab Sintang.
“Saya mendukung apa yang disampaikan Pak Ketua DPRD bahwa, harus ada solusi dari pemerintah agar tempat relokasi PKL ramai dikunjungi masyarakat. Karena bagi PKL jika kehilangan satu hari tanpa pemasukan maka akan sangat berdampak pada ekonomi keluarga,” kata Billy.
Oleh karena itu, kata Billy, ketika pemerintah memutuskan untuk merelokasi PKL tentu harus menyiapkan fasilitas yang benar-benar layak.
“Menurut saya tempat ini cukup strategis untuk PKL, namun fasilitasnya kurang. Contohnya kalau malam hari penerangannya kurang. Makanya perlu adanya penambahan penerangan,” papar anggota DPRD Kabupaten Sintang yang juga dari kalangan anak muda ini.
Selain itu, kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Sintang 1 ini, untuk menarik perhatian pengunjung hendaknya digelar juga event hiburan di Pasar Raya.
“Contohnya live music. Atau menyediakan panggung mini untuk penampilan budaya, juga bisa ya kan. Dengan digelarnya event, otomatis akan menarik banyak warga berkunjung. Dan para PKL juga akan mendapatkan dampak yang positif,” ujarnya.
Koordinator Aliansi PKL Bersatu, H Nuriyandi Syafari mengatakan sejak direlokasi dari kopel ke Pasar Raya, para pedagang belum balik modal karena sepi pengunjung. Padahal relokasi sudah dilaksanakan sejak 25 Juni 2022 lalu.
“Semua PKL yang direlokasi belum balik modal, termasuk saya sendiri. Pemerintah tidak memberikan bantuan apa-apa, hanya meminta kami pindah ke sini,” ungkapnya.
Agar pengunjung mengalami peningkatan, kata, perlu dukungan fasilitas seperti wifi. Perlu juga dibuat panggung hiburan. Kemudian katanya akan dibuat atap di atas bangunan Pasar Raya ternyata belum juga hingga saat ini.
“Katanya pemerintah mau membuat panggung hiburan, tapi sampai sekarang tidak ada. Kalau ada event, Insha Allah pengunjung akan datang. Tapi menurut saya, waktunya belum tepat untuk relokasi. Semuanya belum siap, kita bisa lihat sendiri kondisinya di sini seperti apa,” katanya.
Ditambahkannya bahwa, jika di depan Pendopo Bupati Sintang lokasi sangat strategis pengunjung banyak datang dari mana – mana.
“Termasuk pengunjung dari Kabupaten lain. Seperti dari Kabupaten Sekadau, Melawi dan pengunjung dari luar kota sangat ramai berdatangan ke tempat tersebut,” paparnya.