MetroKapuas, Sintang,Kalbar – Trending informasi mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) pada remaja di Sintang Sekretaris Komisi C di DPRD Kabupaten Sintang Melkianus, S.Sos, merasa prihatin dengan kondisi tersebut.
Melkianus, S.Sos, selaku sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, akan segera melakukan langkah-langkah sesuai dengan tupoksi anggota DPRD mendorong Pemkab Sintang melalui instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang untuk segera melakukan langkah preventif.
“Tentang informasi kasus PMS dikalangan remaja, tentu ini harus kita tanggapi secara serius oleh semua pihak. Pemkab Sintang melalui instansi terkait harus segera melakukan upaya percepatan untuk menanganinya, ” kata Melkianus pada Jum’at (15/07/2022).
Upaya yang harus dilakukan oleh Pemkab Sintang melalui instansi terkait Melkias mengatakan bahwa, harus ada upaya preventif dan represif.
“Upaya preventif yaitu melalui instansi terkait baik Dinkes dan Disdikbud Kabupaten Sintang untuk melakukan berbagai sosialisasi ke sekolah – sekolah mengenai resiko sex bebas dikalangan remaja,” paparnya.
Tindakan represif terhadap para remaja seperti razia di tempat-tempat hiburan malam dan sebagainya oleh Pol PP bersama aparat Kepolisian. Agar ada efek jera terhadap remaja Akhirnya tidak membawa dirinya kepada pergaulan bebas,” bebernya.
Kepada seluruh orang tua dirinya selaku anggota DPRD mengimbau untuk mengawasi anaknya agar tidak terjerumus kepergaulan bebas.
“Untuk anak-anak dari kecamatan yang bersekolah di Sintang kepada orang tua tolong jangan sampai tidak memantau anaknya. Remaja ini sifatnya masih labil jadi orang tua harus ekstra, hati-hati melepaskan anaknya. Awasi pantau sebaik-baiknya kepada anak-anak,” pesan Melkianus.
Seperti juga diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Sungai Durian, dr Haryono Linoh, kasus Penyakit Menular Seksual (PMS) pada tahun 2022 ini sangat meningkat dikalangan remaja Sintang.
“Peningkatan tersebut terlihat dari banyak kunjungan ke Puskesmas Sui Durian terutama ditemukan PMS dan hal tersebut terjadi dikalangan remaja,” terang Haryono Linoh.
Haryono Linoh mengatakan antara remaja putra dan putri, serta siswa tingkat SMP dan SMA jumlah hampir semua sama. Untuk kasus yang terjadi ditemukan yaitu penyakit Sipilis, gonore (infeksi saluran kelamin) juga penyakit infeksi kelamin lainnya.
Kepada seluruh orang tua imbau Haryono Linoh sebaiknya mengawasi anak-anak secara ketat. Terutama pada para pelajar karena kasus justeru banyak ditemukan kepada anak-anak di bawah umur,” pesannya.