MetroKapuas.Com, Sintang, Kalbar – Anggota DPRD kabupaten Sintang Mainar Puspa Sari hadir dalam acara Saka Tiga Festival Hari Jadi Sintang 2022 ke-660 Tahun pada Minggu 29, Mei, 2022 di Keraton Al-Mukarramah Kesultanan Sintang, Jl.Dara Juanti, Sintang, Kalbar.
Diketahui bahwa, Kegiatan Saka Tiga Festival ini merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-660 Kota Sintang tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Ormas berbagai Etnis di Kabupaten Sintang.
Saka Tiga Festival diselenggarakan dari tanggal 26 Mei 2022 hingga 29 Mei 2022, dengan menampilkan sejumlah kegiatan pentas seni budaya dari berbagai etnis di Kabupaten Sintang.
Selaku anggota DPRD kabupaten Sintang Mainar Puspa Sari terlihat hadir dalam acara tersebut. Disela-sela acara sempat berbincang-bincang dengan awak media, bahwa dirinya merasa bersyukur melihat gambaran kerukunan antar masyarakat kabupaten Sintang.
“Betapa takjub saya menyaksikan langsung kegiatan Saja Tiga Festival, berbagai etnis menampilkan atraksi budaya, sungguh luar biasa ini semua,” kata Mainar.
Mainar menyebutkan Sintang ini bisa dikatakan miniatur kebhinekaan Indonesia, berbagai etnis ada di Sintang. Pada acara Saka Tiga Festival, ini bisa dilihat keragaman budaya di Sintang.
“Saya mendukung dan mengapresiasi seluruh komponen masyarakat yang ada di kabupaten Sintang. Harapan saya kegiatan seperti ini selalu ada, bukan saja saat Harlah Kota Sintang, namun pada momen yang lain juga,” harapnya.
Ketua Panitia Pelaksana Saka Tiga Festival, Syamsu Bakti mengatakan, Kegiatan Saka Tiga Festival ini merupakan kegiatan atas kerjasama dan komitmen bersama ormas yang tergabung didalamnya, dengan jumlah 16 ormas yang ada di kabupaten Sintang,
“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Jadi Kota Sintang ke-660 tahun 2022 . Pada Hari jadi tersebut mengangkat tema Kebersamaan dalam Keberagaman, maka dari itulah komitmen kami berbagai ormas menyelenggarakan kegiatan ini”, kata Syamsu.
Syamsu melanjutkan bahwa, kegiatan Saka Tiga Festival ini bertujuan untuk saling membangun keharmonisan seluruh ormas sebagai lambang keberagaman budaya di kabupaten Sintang.
“Kemudian dengan kegiatan seperti ini, tidak ada lagi perbedaan, kesenjangan sosial, baik dari lintas agama, lintas etnis, kita tunjukkan bersama semangat yang kita bawa, kita yakin bahwa acara ini akan menjadi suatu tonggak untuk kedepannya, dengan harapan kegiatan seperti ini akan berlanjut disetiap tahunnya,” terangnya.
